Daftar Isi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang memiliki kesan menarik, lucu serta mengesankan, secara umum teks anekdot membahas tentang orang-orang penting dan terkenal yang berdasarkan dengan kejadian yang sebenarnya.
Agar lebih menarik teks anekdot memiliki kaidah kebahasaan teks anekdot yang bertujuan untuk memberikan ciri khas tersendiri agar dapat dikatakan sebuah contoh teks anekdot. Apa saja kaidah kebahasaan teks anekdot? Berikut ini penjelasan kaidah kebahasaan teks anekdot.
Baca Juga: Unsur Kebahasaan Novel dan Contohnya
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Sebuah teks anekdot dapat dikatakan sempurna ketika teks anekdot mengandung beberapa kaidah kebasaan teks anekdot. Berikut ini kaidah kebahasaan teks anekdot.
1. Perintah Seru
Di dalam teks anekdot terdapat perintah seru yang biasanya ditandai dengan adanya tanda seru (!). Biasanya perintah dapat digambarkan pada teks anekdot pada tokoh yang memiliki perasaan baik itu perasaan marah, sedih, bahagia dan sebagainya. Contoh Alhamdulillah, saya masih bisa makan pada hari ini! Contoh tersebut merupakan ungkapan bahagian atau rasa syukur.
2. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal merupakan suatu kata yang terdapat di dalam teks anekdot yang memiliki kata hubungan tentang waktu, yang bertujuan untuk menunjukan waktu tersebut. Contohnya adalah kemarin, hari ini, ketika, kapan dan lain sebagainya.
3. Kalimat Peristiwa Masa Lalu
Di dalam teks anekdot terdapat kalimat yang bertujuan untuk menunjukan suatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Contoh nya adalah pada suatu hari, pada masa lalu, pada saat itu dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kaidah Kebahasaan Proposal
4. Kalimat Retorika
Kaidah kebahasaan teks anekdot selanjutnya adalah kalimat retorika, biasanya kalimat retorika berupa pertanyaan yang tidak memiliki membutuhkan jawaban. Contohnya adalah yakin mau masuk surga? Atau yakin mau sukses?
5. Menggunakan Kata Kerja
Kalimat kata kerja adalah kalimat yang digunakan untuk menunjukan jika seseorang sedang melakukan suatu pekerjaan yang sedang dilakukan. Misalnya adalah saya sedang sibuk, dia sedang tidur, dia sedang mandi dan lain sebagainya.
6. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bersifat perintah atau suruan kepada seseorang. Ciri-ciri umum kalimat perintah memiliki tanda baca seru (!), berbeda dengan kalimat seruan kalimat perintah lebih fokus untuk memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu. Contohnya adalah tolong ambilkan saya air minum! Tolong ambilkan saya piring dan lain sebagainya.
Demikianlah artikel tentang kaidah kebahasaan teks anekdot beserta contohnya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Terima Kasih.