Pengertian Natalitas

Pengertian Natalitas dan Penyebabnya

Pengertian Natalitas

Apa itu natalitas? Natalitas adalah suatu pertambahan penduduk di dalam sebuah populasi yang terdapat di dalam lingkungan secara spesifik yang dihitung dengan angka dari jumlah individu yang baru dibagi dengan waktu.

Pengertian Natalitas

Pada umumnya perhitungan natalitas dihitung setiap 1000 penduduk kelahiran dalam satu tahun. Ada beberapa manfaat natalitas yaitu dapat mengetahui jumlah penduduk dan mengetahui kesuburan pasangan suami istri dalam sebuah populasi menggunakan standar kualitas dalam natalitas.

Sedangkan di negara kita Indonesia natalitas masih dalam kategori yang tinggi. Hal ini dipicu banyaknya remaja-remaja indonesia yang menikah di usia muda.

Faktor Penyebab Natalitas

Secara umum ada beberapa faktor pendorong natalitas. Nah berikut ini beberapa faktor penyebab natalitas.

1. Tingkat Pendidikan

Seperti yang telah di sebutkan di atas, penyebab natalitas adalah banyaknya remaja yang menikah di usia muda. Salah satu penyebab menikah di usia mudah adalah kurangnya pendidikan sehingga remaja yang tidak melanjutkan pendidikan lebih memilih untuk menikah di usia muda.

Umumnya perempuan yang sudah memasuki usia 18 tahun tidak melanjutkan kuliah dan lebih banyak menganggur di rumah, sehingga orang tua lebih memilih untuk dinikahkan agar tidak menjadi beban orang tua.

2. Kebijakan Pemerintah

Faktor yang yang kedua adalah kebijakan pemerintah. Contoh pada negara Tiongkok yang menerapkan program 1 anak. Namun kebijakan ini tidak sesuai jika diterapkan di Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah diterapkan KB dua anak lebih baik.

Namun masih banyak yang melanggarnya karena pasangan suami istri tidak menggunakan alat kontrasepsi karena kata mereka tidak mendapatkan kenikmatan ketika berhubungan suami istri.

3. Kepercayaan Agama

Pada umum nya anak adalah karunia tuhan yang harus dijaga dengan segenap hati. Kepercayaan itu umum nya di pegang oleh seluruh umat beragama.

Sehingga ketika diberi anak maka patut untuk disyukuri dan di jaga. Pada umumnya seluruh agama tidak memiliki batas dalam mempunyai jumlah anak yang dimiliki. Sehingga banyak yang memiliki banyak anak.

4. Kondisi Ekonomi

Faktor pendorong natalitas adalah faktor ekonomi. Bagaimana bisa? Ada banyak sekali kasus di masyarakat yang menikahkan anaknya karena faktor ekonomi. Contoh umumnya sendiri yang mungkin banyak terjadi contoh ini berhubungan dengan faktor pendidikan.

Misalnya ketika seorang keluarga yang tidak memiliki uang untuk melanjutkan sekolah anaknya sehingga lebih memilih untuk menikahkan nya khusus nya untuk anak perempuan. Anak perempuan akan dinafkahi suaminya sehingga kedua orang tua lepas tanggung jawab.

5. Faktor Budaya

Faktor ini banyak terjadi di dalam masyarakat yang tinggal di pedesaan yang masih mempercayai budaya nenek moyang mereka. di mana ketika suatu penduduk yang menikah pada usia 20 tahun hal ini akan berlanjut ke anak-anak mereka. anak – anak mereka akan dituntut untuk menikah pada usia yang sama.

Nah jika anak-anak menolak untuk menikah pada usia tersebut maka akan memalukan bagi keluarga mereka.

6. Pergaulan Bebas

Mungkin kita semua sudah tahu bagaimana dampak negatif dari pergaulan bebas. Ada banyak sekali dampak negatif dari pergaulan bebas yang dapat merusak remaja-remaja di Indonesia. Pergaulan bebas menjadi penyakit yang cukup berpengaruh di kalangan anak muda indonesia.

Pergaulan bebas juga menjadi faktor dari pendorong bagi natalitas. Bagaimana bisa?. Seperti yang dijelaskan di atas pergaulan bebas memiliki dampak yang banyak bagi remaja salah satunya adalah seks bebas. Nah ketika remaja melakukan seks bebas dan di tangkap basah maka akan dinikahkan secara paksa.

Nah itulah artikel tentang pengertian natlitas dan 6 faktor penyebab terjadinya natalitas. semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah pengetahuan umum bagi pembaca.

About Mutawakkil, S.M

Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga hilang dan hancur, maka perbanyaklah ibadah Kepada Allah dan perbuatan baik Sesama mahluk hidup dan jangan terlalu banyak berangan-angan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *